Seorang pemuda yang
duduk dalam bus melihat kejadian itu, dan bertanya kepada si bapak tua,
"Aku memperhatikan apa yang anda lakukan Pak. Mengapa anda melemparkan
sepatu anda yang sebelah juga?" Si bapak tua itu menjawab, "Supaya
siapapun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya."
Si bapak tua dalam
cerita di atas memahami filosofi hidup jangan mempertahankan sesuatu hanya
karena kamu ingin memilikinya atau karena kau tidak ingin orang lain
memilikinya.
Kita kehilangan banyak
hal di sepanjang masa hidup. Kehilangan tersebut pada awalnya tampak seperti
tidak adil dan merisaukan, tapi itu terjadi supaya ada perubahan positif yang
terjadi dalam hidup kita
Kalimat di atas tidak
dapat diartikan kita hanya boleh kehilangan hal-hal jelek saja. Kadang, kita juga
kehilangan hal baik.
Ini semua dapat
diartikan, supaya ita bisa menjadi dewasa secara emosional dan spiritual,
pertukaran antara kehilangan sesuatu dan mendapatkan sesuatu haruslah terjadi
Seperti bapak tua dala
cerita, kita harus belajar untuk melepaskan sesuatu. Tuhan sudah menentukan
bahwa emang itulah saatnya si bapak kehilangan sepatunya
Berkeras hati dan
berusaha mempertahankannya tidak membuat kita atau dunia menjadi lebih baik.
Kita semua harus memutuskan kapan suatu hal, suatu keadaan atau seseorang masuk
dalam kehidupan kita, atau kapan saatnya kita lebih baik bersama yang lain
Pada saatnya kita harus
mengumpulkan keberanian untuk melepaskannya.. Karena tiada badai yang tak
berlalu. Tiada pesta yang tak pernah udai. Semua yang ada di dunia ini tiada
yang abadi.
sumber : Forum kristen
Perhatian : buat saudara
yang sudah membaca, dan merasa diberkati silahkan berkomentar untuk mendorong
semangat teman-teman lainnya.... dan jangan lupa dibagikan ke teman
anda....”mari kita melayani YESUS bersama-sama” Dan jangan lupa klik Tombol
suka ok..... TYB... AMIN