AYAT
BACAAN ( YOH 5 : 1-8 )
Akulah pokok anggur yang benar dan
Bapa-Kulah pengusahanya.Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya
dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak
berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.Tinggallah
di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah
dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga
kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.Akulah pokok anggur
dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di
dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat
apa-apa.Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti
ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam
api lalu dibakar Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di
dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.Dalam
hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan
demikian kamu adalah murid-murid Ku.
(yoh 5 : 1-8 )
PENDALAMAN DARI FIRMAN DIATAS
Yesus
berkata, “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup” (Yoh. 14:6), “Akulah
kebangkitan dan hidup” (Yoh. 11:25), dan “Akulah pokok anggur yang
benar” (Yoh. 15:1). Semua penyataan ini memberitahu kita bahwa
Yesus sungguh-sungguh sumber kehidupan kita. Kita harus bersyukur
kepada Tuhan bahwa Dia tidak hanya memberi kita ajaran kebenaran-Nya, atau teladan-Nya
yang sempurna untuk kita ikuti, tetapi juga
memberikan hidup-Nya kepada kita sehingga kita boleh memiliki
hidup kekal dan bisa hidup sebagaimana Dia hidup.
Yesus
berkata, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku
kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh. 15:5). Ini menunjukkan bahwa
hidup, kekuatan,dan kuasa Yesus, cukup untuk mendukung dan memelihara
ranting-rantingnya, sehingga mereka dapat berbuah banyak dan baik. Ini juga
menunjukkan ketergantungan dan ketaatan total para rantingnya, yang tidak dapat
hidup atau menghasilkan buah dengan sendirinya tanpa Pokok Anggur.
Sahabatku,
Yesus Kristus sendiri, seorang Pribadi Ilahi yang hidup, adalah sumber
sejati kehidupan rohani kita. Dengan memiliki Dia dan
memelihara persekutuan dengan Dia, kita memiliki hidup-Nya. Tanpa
Dia, kita tidak memiliki hidup (1Yoh. 5:12).
Pekerjaan
Bapa sebagai pengusaha adalah memotong ranting yang tidak berbuah dan
membersihkan ranting yang berbuah, juga diterapkan pada kehidupan. Pohon anggur
adalah sebatang tetumbuhan yang bertumbuh dengan cepat dan harus dipotong,
dipangkas secara drastis apabila ingin menghasilkan buah secara berlimpah.
Pemangkasan ranting yang tidak berbuah mengingatkan kita bahwa komunitas orang
yang sungguh percaya itu dipisahkan dari mereka yang telah “dipangkas” dari
Kristus melalui/karena ketidak-percayaan mereka. Pembersihan ranting yang
berbuah mengingatkan kita pada proses pemurnian atau pembersihan. Jadi,
mengingatkan kita pada peristiwa pembasuhan kaki para murid oleh Yesus sebelum
Perjamuan Terakhir, ketika Yesus berkata kepada Petrus: “Jikalau Aku tidak
membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku” (Yoh 13:8). Akan
tetapi, sekarang Yesus meyakinkan mereka kembali para murid bahwa mereka telah
dibersihkan oleh ajaran-ajaran-Nya …… “karena firman yang telah Kukatakan
kepadamu” (Yoh 15:3).
Poin
berikutnya dalam alegori ini adalah kebenaran yang indah bahwa para murid
merasa nyaman dalam Kristus, seperti ranting dengan pokok anggurnya. Rumah
adalah tempat di mana kita berdiam dan di mana kita kembali dan kembali lagi
setiap kali kita di luar. Inilah bagaimana seorang murid menemukan bahwa
hidup-Nya berakar dan bertumpu pada Kristus dan dia selalu kembali kepada
Kristus untuk arti, terang dan makanan. Yesus bersabda: “Barangsiapa
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku
kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:5). Yang dimaksudkan itu buah
macam apa? Kita memperoleh jawabannya dalam Bacaan Pertama: “Dan inilah
perintah-Nya: supaya kita percaya kepada nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan
saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita” (1Yoh
3:23).
Percaya
berarti membuat pikiran (akal budi) kita dicerahkan oleh ajaran Yesus, untuk
mempunyai kepercayaan kita yang sepenuhnya berakar pada diri-Nya, dan
memperoleh damai-sejahtera kita dalam pengampunan ilahi-Nya. Ketika kita begitu
berakar dalam Yesus, maka kita dengan sukarela akan membuka hidup kita dalam
cinta kasih praktis bagi orang-orang lain dengan kasih Yesus sendiri.
“Jikalau
kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa
saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” (Yoh 15:7). Jawaban
atas doa dijamin … namun catatlah syaratnya: “jikalau kamu tinggal di dalam Aku
dan firman-Ku tinggal di dalam kamu”. Kenyataannya adalah bahwa siapa saja yang
begitu kokoh berakar dan bertumpu dalam Kristus hanya akan meminta apa saja
yang merupakan kehendak Allah.
Poin
terakhir berurusan dengan perpanjangan kemuliaan Bapa. Ada perasaan bahwa di
mana karya Allah belum lengkap sampai kita meluaskan Kerajaan-Nya ke setiap
bagian masyarakat.
“Alegori
tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya” ini mengajar kita bahwa menjadi
seorang murid Yesus Kristus merupakan suatu panggilan yang agung. Kita
ditantang untuk menjadi pelayan-Nya yang menghasilkan buah di tengah dunia
dewasa ini. Dengan indah kita dijamin kembali bahwa sukses dalam tugas ini
adalah karena energi ilahi yang ada dalam diri kita apabila kita hidup dalam
Kristus.......