Suatu
hari ibu menyuruh anaknya untuk memasak air, si anak pun langsung bergegas memasak air, sang ibu
menyuruh si anak memasukkan wortel kedalam air yang sedang di masak tersebut,
si anak pun memasukkan wortel ke dalam air yang sedang dimasak...... setelah
itu ibu menyuruh lagi si anak memasukkan telur ke dalam air yang sedang di
masak tadi.... si anak kebingungan dan bertanyatanya dalam hatinya sendiri?????
Lalu si anak memasukkan telur kedalam air yang sedang diamasak....... lalu ibu
menyuruh si anak lagi memasukkan biji kopi kedalam air yang sedang dimasak. Si
anak makin bingung dan makin peasaran... lalu sang anak bertanya kepada si
ibu??? “Bu sebenarnya apa sih tujuan kita memasukkan ini semua kedalam air ini
bu”. Lalu si ibu menjawab “kamu masukkan aja apa yang aku suruh, nanti juga
kamu akan tahu”. Lalu si anak melaksanakan apa yang disuruh ibunya dan si anak
memasukkan biji kopi tersebut kedalam air yang sedang dimasak tadi.... lalu si
ibu menyuruh si anak menunggu air itu
sampai mendidih.....
Setelah
air itu mendidih, si ibu menyuruh si anak mengeluarkan wortel itu dari air
panas yang sudah dimasak tadi.....
Ibu
berkata pada si anak “sekarang saya akan jelaskan apa maksud kenapa saya
menyuruh kamu untuk memasukkan semua itu kedalam air yang dimasak ini”.....
lalu si anak pun mulai mendengarkan dan menuruti kata ibunya....
air
adalah masalah dalam pekerjaan, semakin panas, semakin rumit permasalahannya,
dalam menanggapi permasalahan tersebut kita dapat bertindak seperti wortel,
telur, atau kopi.
Kata
ibu “sekarang coba kamu pijit wortel yang sudah kamu kelurkan itu”Lalu si anak
melakukanya.
Lalu
kata ibu kepada si anak “coba kamu lihat wortel itu, semula sebelum dia
dimasukkan kedalam air panas itu, dia keras dan kuat... dan sekarang coba kamu
lihat setelah dia dipanaskan dalam air
maka sifatnya berubah... wortel tersebut menjadi lembek dan sama sekali
tidak mempunyai kekuatan”.
Kata
ibu kepada si anak “jika kita seperti wortel, pada awalnya kita bersikap tegas
dan kuat untuk menjalankan pekerjaan kita, Tapi dengan semakin sulitnya
masalah, kita menjadi lemah dan lunak, sehingga akhirnya kita kehilangan
harapan dan semangat dalam diri kita dan akhirnya menyerah menghadapi masalah
tersebut”.
Lalu
ibu berkata lagi “ sekarang coba kamu keluarkan telor yang berada dalam air
tersebut”.
Dan
ibu berkata lagi “coba kamu pecahkan telur itu” lalu si anak melakukanya.
Lalu
ibu menjelaskan kepada si anak “coba kamu lihat telur itu, semula sebelum dia
dimasukkan kedalam air panas itu sifatanya lunak di bagian dalamnya.... dan
sekarang coba kamu lihat dia berubah menjadi keras dan kaku.
Kata
ibu kepada si anak “jika kita seperti telur, saat kita menghadapi masalah maka
kita akan mencoba dengan bersikap tulus dan sensitif. Tapi dengan semakin
sulitnya masalah, kita menjadi egois dan cuek, sehingga akhirnya kita membenci
orang lain, Kita membenci diri kita sendiri, dan akhirnya tidak ada lagi
kehangatan dalam diri kita”.
Lalu
ibu berkata lagi “ sekarang coba kamu keluarkan biji kopi yang berada dalam air
tersebut”.
Lalu
ibu menjelaskan kepada si anak “ sekarang coba kamu pijit dengan kuat biji kopi
itu” lalu kata si anak “biji kopi itu tetap keras dan kuat sama seprti semula
sebelum dia dimasukkan kedalam air tersebut....” lalu ibu menjawab “ coba kamu
lihat biji kopi itu tetep keras dan kuat, tapi coba kamu cium air yang sudah
dimasak bersama biji kopi itu tadi, airnya berubah menjadi wangi dan harum”.
Kata
ibu kepada si anak “jika kita seperti biji kopi, saat kita menghadapi masalah,
maka kita akan mencoba tegar dan semangat, Dan anggap masalah tersebut sebagai
kesempatan bagi kita untuk berkembang. Sehingga dengan semakin sulitnya masalah
kita juga semakin berkembang. Dengan demikian Kita membuat sesuatu yang baik
dari masalah yang kita hadapi, kita belajar hal-hal baru, kita mempunyai
pengetahuan baru, ilmu baru dan skill baru, kita berkembang bersama pengalaman,
disertai dengan doa, iman dan keyakinan kita untuk mengubah dunia disekitar
kita menjadi lebih baik”
Marilah
saudara-sudar kita tentukan pilihan kita dari sekarang, apakah kita akan seprti
wortel, telur, atau biji kopi.... itu semua tergantung dengan diri kita sendiri, iman kita, keyakinan kita, dan
perbuatan kita.
nice post...
BalasHapusPhilosophy dan prinsip hidup yang dapat dijadikan contoh untuk dipilih.
btw: dimana tombol jempol..?
Thx atas komentarnya....
Hapustombol liknya ada di atas judul post dan di samping post...
Ceritanya menarik....
BalasHapuspas banget dijadikan buat pilihan hidup...
tetap semangat... terus bekerja buat Tuhan... GBU
thx..... ok.... gbu.
Hapus